Istilah "psikologi" berasal dari dua istilah Yunani: psyche, yang berarti "jiwa," dan logia, yang berarti "kata" atau "wacana." Ini adalah ilmu jiwa, dan penelitiannya berfokus pada sifat manusia. Oleh. Al-Ustadz. Rokhmat S. Labib, يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠ Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku QS al-Fajr [89] 27-30. Dalam ayat-ayat sebelumnya dijelaskan tentang celaan dan ancaman terhadap para pelaku maksiat. Ancaman itu benar-benar akan menjadi kenyataan ketika datang Hari Kiamat. Mereka harus menerima siksaan yang amat dahsyat. Demikian dahsyatnya hingga tidak satu pun siksaan manusia di dunia yang menyamainya. Mereka pun menyesali perbuatan mereka. Namun, penyesalan itu sudah terlambat sehingga tidak bermanfaat sama sekali bagi mereka. Kemudian dalam ayat ini diberitakan tentang adanya golongan lain dari kalangan manusia. Mereka tidak termasuk yang ditimpa siksaan tiada tara itu. Mereka justru mendapat kabar gembira dan dimasukkan ke dalam surga-Nya. Tafsir Ayat Allah SWT berfirman Yâ ayyatuhâ an-nafsu al-muthmainnah Hai jiwa yang tenang. Ayat ini memberitakan tentang pemanggilan an-nafs al-muthmainnah. Kata an-nafs bisa digunakan untuk menyebut zat benda secara keseluruhan lihat QS al-Zumar [39] 56; QS al-An’am [6] 151;[1] bisa juga untuk menyebut ruh lihat QS al-An’am [6] 93.[2] Adapun kata al-muthmainnah merupakan ism al-fâ’il dari al-thuma’nînah wa al-ithmi’nân. Secara bahasa, kata al-thuma’nînah berarti as-sukûn diam, tenang, tidak bergerak.[3] Dijelaskan juga oleh al-Asfahani, kata tersebut berarti as-sukûn ba’da al-inzi’âj tenang setelah gelisah atau cemas.[4] Menurut at-Tunisi, kata ithma’anna digunakan ketikahâdi[an] ghayra mudhtharib wa lâ munza’ij tenang, tidak cemas dan tidak gelisah. Kata itu juga bisa juga digunakan untuk menunjuk ketenangan jiwa karena membenarkan apa yang dalam al-Quran tanpa ada keraguan dan kebimbangan. Oleh karena itu, penyebutan tersebut merupakan pujian atas jiwa tersebut. Bisa pula, ketenangan jiwa tersebut tanpa takut dan fitnah di akhirat.[5] Siapa yang dimaksud dengan orang yang berjiwa tenang dalam ayat ini? Ada beberapa penjelasan. Menurut Ibnu Abbas, dia adalah al-muthmainnah bi tsawâbil-Lâh jiwa yang tenteram dengan pahala Allah; juga bermakna jiwa yang mukmin.[6] Al-Hasan menafsirkannya sebagai al-mu’minah al-mûqînah jiwa yang mukmin dan yakin. Athiyah berpendapat, ia adalah jiwa yang ridha terhadap qadha Allah.[7] Dikemukakan al-Khazin, yang dimaksud dengannya adalah jiwa yang teguh di atas iman dan keyakinan, membenarkan apa yang difirmankan Allah SWT, meyakini Allah SWT sebagai Tuhannya, serta tunduk dan taat terhadap perintah-Nya.[8]Ibnu Jarir ath-Thabari memaknainya sebagai orang yang tenteram dengan janji Allah SWT yang disampaikan kepada ahli iman di dunia berupa kemuliaan bagi dirinya di akhirat, kemudian dia membenarkan janji itu.[9] Abu Hayyan al-Andalusi menyatakan, al-muthmainah adalah al-âminah orang yang aman dan tenteram tidak diliputi oleh ketakutan dan kekhawatiran; atau tenteram dengan kebenaran dan tidak dicampuri dengan keraguan.[10] Diterangkan Fakhruddin ar-Razi, al-itmi’nân berarti al-istiqrâr wa ats-tsabbât kekokohan dan keteguhan. Bentuk keteguhan itu ada beberapa. Pertama meyakini kebenaran dengan pasti Lihat QS al-Baqarah [2] 260. Kedua an-nafs al-âminah jiwa yang aman dan tenteram tidak bercampur dengan ketakutan dan kekhawatiran Lihat QS Fushilat [41] 30. Jika diperhatikan, sekalipun menggunakan redaksional yang berbeda-beda, sesungguhnya obyek yang ditunjuk tidak berbeda, yakni orang Mukmin yang taat dan ikhlas. Ini juga ditegaskan oleh al-Qurthubi, bahwa yang benar adalah jiwa tersebut bersifat umum mencakup semua jiwa yang mukmin, muklish dan taat.[11] Kepada jiwa yang tenang itu diserukan Irji’î ilâ Rabbika râdhiyah mardhiyyah kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai. Jiwa itu dipanggil untuk kembali kepada Rabbiki. Yang dimaksud dengan Rabbiki di sini adalah Allah SWT.[12] Digunakan kata Rabbiki, menurut al-Alusi, untuk menambah kelembutan.[13] Di-mudhâf-kan kepadadhamîr an-nafs al-mukhâthah—yakni kata ganti orang kedua yang menunjuk pada an-nafs—berguna sebagai tasyrîf[an] lahu untuk memuliakannya.[14] Menurut Ibnu Zaid, perkataan ini disampaikan ketika mati dan keluarnya ruh dari jasad seorang Mukmin di dunia.[15] Dari Said berkata, “Saya membaca ayat ini Yâ ayyatuhâ an-nafsu al-muthmainnah; Irji’î ilâ Rabbiki râdhiyah mardhiyyah di samping Rasulullah saw., lalu Abu Bakar ra. berkata, “Sungguh ini sesuatu yang bagus.”Kamudian Rasulullah saw. bersabda أما إنَّ المَلَكَ سَيَقُولُهَا لَكَ عِنْدَ المَوتِ Adapun sesungguhnya malaikat akan mengatakan itu kepadamu ketika mati HR ath-Thabari.[16] Ada juga yang menafsirkan Rabbiki di sini adalah jasadnya. Artinya, an-nafs dimaknai sebagai ar-rûh lalu dikembalikan pada jasadnya. Di antara yang berpendapat demikian adalah Ibnu Abbas, Ikrimah dan Atha`; juga ath-Thabari dan al-Qurthubi.[17] Menurut ath-Thabari, perkataan itu disampaikan pada Hari Kebangkitan. Dalilnya adalah kalimat berikutnyaFa [i]dkhulî fî ibâdî Wa [id]khulî jannatî.[18] Disebutkan bahwa jiwa tersebut kembali dalam keadaan râdhiyat[an] mardhiyyat[an]. Kata râdhiyah berarti râdhiyah bimâ ûtiyatihi jiwa itu puas dengan apa yang diberikan kepadanya. Adapun mardhiyyah berarti mardhiyyah indal-Lâh bi amalika jiwa itu diridhai di sisi Allah dengan amal kalian.[19] Dengan kata lain, jiwa tersebut ridha kepada Allah beserta kemuliaan yang diberikan kepadanya berupa pahala dan Allah pun ridha terhadap jiwa itu.[20] Kemudian dikatakan kepadanya Fa [i]dkhulî fî ibâdî lalu masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Seruan ini berarti Masuklah ke dalam kumpulan hamba-Ku yang shalih dan bergabunglah bersama mereka. Sebab, maksud ibâdîpara hamba-Ku sebagaimana dijelaskan mufassir adalah ibâdî ash-shâlihîn, para hamba-Ku yang shalih. Di antara yang mengatakan demikian adalah Qatadah, al-Qurthubi, al-Khazin, Abu Hayyan, as-Samarqandi, al-Jazairi, dan lain-lain.[21]Menurut al-Qurthubi, ini sebagaimana firman Allah SWT وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِي الصَّالِحِينَ ﴿٩﴾ Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal salih benar-benar akan Kami masukkan ke dalam golongan orang-orang yang salih QS al-Ankabut [29] 9. Kemudian dikatakan pula kepadanya Wa [id]khulî jannatî dan masuklah ke dalam surga-Ku. Mereka juga dipersilakan masuk ke dalam surga-Nya. Mereka menjadi penghuninya yang kekal dan abadi. Mereka benar-benar mendapatkan apa yang dijanjikan Allah SWT, yakni surga yang di dalamnya terdapat segala yang disenangi manusia. Allah SWT berfirman فِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ ۖ وَأَنتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٧١﴾ Di dalam surga itu terdapat segala yang diingini oleh hati dan sedap dipandang mata dan kalian kekal di dalamnya QS az-Zukhruf [43] 71. Itulah sebaik-baik tempat kembali. Semua karunia itu diberikan kepada mereka sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan selama di dunia. Keberuntungan Jiwa yang Tenang Ayat-ayat ini adalah di antara ayat yang memberitakan kabar gembira kepada orang-orang Mukmin dan beramal shalih yang tetap istiqamah hingga akhir hayatnya. Sebagaimana dipaparkan di muka, merekalah yang mendapatkan kehormatan berupa sebutan an-nafs al-muthaminnah. Sebutan tersebut benar-benar sesuai dengan keadaan dan realitas mereka, terutama pada Hari Kiamat kelak. Pada saat orang-orang kafir dan para pelaku kemaksiatan merasakan ketakutakan luar biasa ketika datangnya Hari Kiamat yang memang mengerikan, mereka justru dijamin keamanannya. Mereka tidak perlu takut dan khawatir. Bahkan mereka dipanggil dengan panggilan yang amat lembut Yâ ayyatuhâ an-nafs al-muthaminnah Wahai jiwa yang tenang lagi tenteram. Ketika orang-orang kafir dan pelaku maksiat menerima azab tiada tara di neraka, mereka dijauhkan dari siksa yang amat dahsyat itu. Mereka pun dipanggil untuk bergabung bersama dengan para hamba Allah SWT yang shalih lainnya. Mereka adalah sebaik-baik teman sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا ﴿٦٩﴾ Siapa saja yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang salih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya QS an-Nisa’ [4] 69. Mereka juga dipersilakan memasuki surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan. Mereka pun amat puas terhadap semua karunia Allah SWT itu. Allah SWT juga ridha terhadap mereka. Itulah balasan untuk mereka atas keimanan dan amal shalih mereka. Ini sebagaimana diberitakan dalam firman Allah SWT جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ ﴿٨﴾ Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya QS al-Bayyinah [98] 8. Mereka adalah orang-orang yang beruntung. Balasan yang yang mereka terima jauh lebih besar daripada yang mereka korbankan. Sewaktu di dunia, mereka memang harus bersusah-payah menjaga keimanan dan memperbanyak amal shalih. Mereka harus berjuang keras mengekang hawa nafsunya dan menahan diri tidak mengumbar kesenangannya. Mereka juga harus bersabar menjalani semua perintah-Nya dan menjauhi semua laranangan-Nya. Demikian pula tatkala menghadapi berbagai godaan, cobaan dan ujian; mereka harus tetap kokoh dan teguh. Sikap itu harus terus dipelihara sekalipun harus menanggung penderitaan dan rasa sakit. Akan tetapi, semua beban berat itu lenyap seketika tatkala mereka mengecap kenikmatan surga. Demikian nikmatnya hingga seolah-olah tidak pernah merasakan penderitaan sedikit pun. Keadaan mereka berkebalikan dengan orang-orang kafir dan para pelaku maksiat. Segala kesenangan yang mereka rasakan tidak sebanding dengan dahsyatnya siksa yang harus mereka terima. Begitu dimasukkan ke dalam neraka, semua kesenangan itu langsung sirna tak bersisa. Seolah mereka tidak pernah mengenyam kenikmatan sedikit pun. Rasulullah saw. bersabda يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِى النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللهِ يَا رَبِّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِى الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِى الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِى بُؤُسٌ قَطُّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ Pada Hari Kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang paling bahagia sewaktu di dunia. Lalu ia dicelupkan ke neraka sekali celupan, kemudian dikatakan kepadanya, “Wahai anak Adam, adakah engkau melihat kebaikan? Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan?” Ia menjawab, ”Tidak, demi Allah, wahai Rabb-ku.” Didatangkan pula seorang penghuni surga yang paling sengsara sewaktu di dunia, lalu ia dicelupkan sekali celupan di surga, kemudian ia ditanya, ”Adakah engkau merasakan penderitaan? Apakah engkau pernah merasakan kesengsaraan?” Ia menjawab,”Tidak, demi Allah, wahai Rabb-ku. Aku tidak merasakan penderitaan sedikitpun dan sama sekali belum pernah mengalami kesengsaraanHR Muslim dari Anas bin Malik. Inilah gambaran besarnya kenikmatan surga dan dahsyatnya siksa neraka. Maka sungguh beruntung orang-orang yang tidak tertipu dengan dunia. Orang-orang yang senantiasa mengumpulkan bekal sebanyak-banyak menyongsong kehidupan akhirat yang abadi. Merekalah orang-orang beriman dan memenuhi kehidupannya dengan catatan amal shalih. Semoga kita termasuk di dalamnya. WalLâh a’lam bi ash-shawâb. [] Catatan kaki [1] Muhammad Thahir al-Tunisi, At-Tahrîr wa at-Tanwîr , vol. 3 Tunisia Dar al-Tunisiyah, 1984, 342. [2] Al-Asfahani, Al-Mufradât fî Gharîb al-Qur’ân Damaskus Dar al-Qalam, 1992, 868. [3] Ibnu Manzhur, Lisân al-Arab, vol. 13 Beirut Dar Shadir, tt, 268. [4] Al-Asfahani, Al-Mufradât fî Gharîb al-Qur`ân, 534. [5] At-Tunis, At-Tahrîr wa at-Tanwîr , vol. 3. [6] Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`ân, 20 Kairo Dar al-Kutub al-Mishriyyah, 1964, 57. [7] Al-Baghawi, Ma’âlim at-Tanzîl fî Tafsîr al-Qur`ân, vol. 5 Beirut Dar Ihya` al-Turats al-Arabi, 1420 H, 253. [8] Al-Khazin, Lubâb at-Ta’wîl fî Ma’ânî at-Tanzîl, vol. 4 Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1420 H. [9] Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur`ân, vol. 24 tt al-Risalah, 1420 H, 423. [10] Abu Hayyan al-Andalusi, al-Bahr al-Muhîth fî Tafsîr, vol. 10 Beirut Dar al-Fikr, 1420 H, 476. [11] Al-Qurthubi, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, 20, 58. [12] Al-Qinuji, Fat-h al-Bayân,15 Beirut al-Maktabah al-Ashriyyah, 1992, 233. [13] Al-Alusi, Rûh al-Ma’ânî, vol. 20 Beirut Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1995, 347. [14] AT-Tunisi, At-Tahrîr wa at-Tanwîr , vol. 3, 341. [15] Abu Hayyan al-Andalusi, Al-Bahr al-Muhîth fî Tafsîr, vol. 10, 476. [16] Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur`ân, vol. 24, 424. [17] Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur`ân, vol. 24, 425; al-Qurthubi, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`ân, 20, 58. [18] Az-Zamakhsyari, Al-Kasysyâf, 4 Beirut Dar al-Kitab al-Arabi, 1987, 72. [19] Abu Hayyan al-Andalusi, Al-Bahr al-Muhîth fî Tafsîr, vol. 10, 477. [20] As-Sa’di, Taysîr al-Karîm ar-Rahmân tt al-Risalah, 2000, 924. [21] Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân fî Ta’wîl al-Qur’ân, vol. 24, 423; al-Qurthubi, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`ân, 20, 59; al-Khazin, Lubâb al-Ta`wîl fî Ma’ânî at-Tanzîl, vol. 4, 427; Abu Hayyan al-Andalusi, Al-Bahr al-Muhîth fî Tafsîr, vol. 10, 477; as-Samarqandi, Bahr al-Ulûm, vol. 3 ; al-Jazairi, Aysar al-Tafâsîr, vol. 5 Madinah Makyabah al-Ulum wa al-Hikam, 2003, 571.
Surat Al-Fajr Ayat 30. وَادْخُلِي جَنَّتِي. masuklah ke dalam surga-Ku. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
وَٱدْخُلِى جَنَّتِى Arab-Latin Wadkhulī jannatīArtinya Masuklah ke dalam surga-Ku. Al-Fajr 29 ✵ Al-Balad 1 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Terkait Surat Al-Fajr Ayat 30 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Fajr Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran menarik dari ayat ini. Ada sekumpulan penafsiran dari berbagai ulama berkaitan makna surat Al-Fajr ayat 30, antara lain sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia27-30. Wahai jiwa yang tenang dengan zikir dan iman kepada Allah, dan juga tenang dengan apa yang Allah siapakan bagi orang orang yang beriman,yaitu nikmat surga, Pulanglah kepada tuhanmu dalam keadaan ridha dengan pemuliaan dari Allah kepadamu,dan Allah telah meridhaimu, Masuklah kedalam robongan hamba-hamba Allah yang shalih, Masuklah kedalam surgaku bersama mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram30. Masuklah bersama mereka ke dalam surga-Ku yang Aku siapkan untuk mereka.”📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah30. وَادْخُلِى جَنَّتِى masuklah ke dalam surga-Ku Yakni masuklah bersama mereka. Ini merupakan kemuliaan yang tidak ada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah30. Masuklah ke dalam surgaKu yang sangat luas bersama mereka. Ibnu Abu Hatim dari Buraidah tentang firmanNya {Ya Ayyatuhan Nafsu} [27] berkata “Ayat ini diturunkan untuk Hamzah” sedangkan Ibnu Abbas berkata ”Ayat ini diturunkan untuk Utsman ketika membeli sumur Ruma untuk memberi minum orang-orang muslim”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{dan masuklah ke dalam surgaKu}📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H27-30. Sedangkan orang yang beriman kepada Allah dan merasa tenang dengan keimanan tersebut, serta membenarkan para rasulNya, maka dikatakan padanya, “Hai jiwa yang tenang,” dengan mengingat Allah dan damai pada cintaNya, yang matanya sejuk karena Allah, “kembalilah kepada Rabbmu,” yang merawatmu dengan nikmatNya dan menyempurnakan kebaikanNYa padamu hingga kau menjadi salah satu wali dan kekasihNya, “dengan hati yang puas lagi diridhaiNya,” yakni senang pada Allah dan pada pahala yang Allah memuliakan dirinya dengannya. Allah pun senang padanya. “Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu,” ini dialog dengan ruh pada Hari KIamat, pada saat digiring dan pada saat ajal dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSATatkala orang kafir ditampakkan bagi mereka api neraka, maka orang-orang yang beriman itu dipanggil dan dimasukkan kedalam surga, begitulah perbedaan antara kedua golongan ini. Dikatakana dalam riwayat lain, bahwa maksud dari فادخلي في عبادي yakni wahai jiwa-jiwa ruh yang tenang masuklah kembali kedalam tubuh hamba-hambaku yang beriman, setelah berpisah dalam kematian, maka sekarang masuklah kembali ketubuh-tubuhmu yag dulu ketika didunia kamu membersmainya dalam ketaatan kepada Allah. Ada jiwa yang penuh dengan keburukan dan kesengsaraan, dan jiwa yang berdosa kemudian bertaubat dan mendapat pengampunan, dan ada jiwa yang selalu tenang dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 HLihat tafsir ayat 29📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Fajr ayat 30 29-30. Kemudian Allah perintahkan jiwa yang tenang ini untuk masuk kedalam surga bersamaan dengan siapa yang masuk bersamanya dari kalangan hamba Allah yang bertakwa dan kemudian bersenang-senang dengan apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, didengar dengan telinga dan dipahami dengan hati dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ini ditujukan kepada ruh orang mukmin pada hari Kiamat dan ditujukan pula kepadanya ketika ia mati.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Fajr Ayat 3029-30. Maka kini masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-ku yang saleh, seperti para nabi, orang yang jujur, pecinta kebenaran, dan syuhada. Dan masuklah bersama mereka ke dalam surga-ku yang telah aku persiapkan untukmu, surga yang penuh kenikmatan. KekAllah di sana selama-lamanya. Terima dan nikmatilah anugerah-ku yang agung ini. 1-3. Aku bersumpah dengan negeri ini, yakni kota mekah, kota kelahiran nabi dan kota suci umat islam. Dan engkau, wahai nabi, bertempat tinggal di negeri mekah ini, membuatnya bertambah mulia. Dan demi pertalian bapak dan anaknya, demi adam dan anak cucunya. Manusia dengan kehendak Allah mengalami siklus dari kanak-kanak menuju dewasa, berkeluarga, beranak pinak, dan berakhir dengan kematian. Inilah fenomena kehidupan yang perlu dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah aneka ragam penjabaran dari banyak mufassirin mengenai makna dan arti surat Al-Fajr ayat 30 arab-latin dan artinya, semoga membawa manfaat bagi kita. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Terbanyak Dilihat Tersedia banyak topik yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat Al-Baqarah 45, Al-Hadid 20, Ad-Dukhan, At-Thalaq, Tentang Al-Quran, Ali Imran 139. Serta Al-Isra 25, Al-Jin, Al-Baqarah 43, Al-Qamar 49, Ali Imran 97, Al-Ma’idah 8. Al-Baqarah 45Al-Hadid 20Ad-DukhanAt-ThalaqTentang Al-QuranAli Imran 139Al-Isra 25Al-JinAl-Baqarah 43Al-Qamar 49Ali Imran 97Al-Ma’idah 8 Pencarian ... Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

Surat Al-Fajr (The Dawn) - سورة الفجر. This is a portion of the entire surah. View more context, or the entire surah. 89:27. to top. Sahih International

Daftar Surat Ibnu Katsir Al-Fajr 27 يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئِنَّةُ Hai jiwa yang tenang. Al-Fajr 28 ٱرۡجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرۡضِيَّةً Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Al-Fajr 29 فَٱدۡخُلِى فِى عِبَٰدِى Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku. Al-Fajr 30 وَٱدۡخُلِى جَنَّتِى Masuklah ke dalam surga-Ku. Tafsir Ibnu Katsir Al-Fajr 21-30 Jangan berbuat demikian. Apabila bumi diguncangkan berturut-turut, dan datanglah Tuhanmu; sedangkan malaikat-malaikat berbaris-baris, dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; dan pada hari itu ingatlah manusia, tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kira-nya aku dahulu mengerjakan amal saleh untuk hidupku ini. Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya, dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya. Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku. Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan peristiwayang terjadi pada hari kiamat, yaitu huru-hara yang amat besar. Untuk itu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman Jangan berbuat demikian. Al-Fajr 21 Yakni benar. Apabila bumi diguncangkan berturut-turut. Al-Fajr 21 Maksudnya, telah diratakan sehingga menjadi rata tanpa ada gunung-gunung, dan semua makhluk dibangkitkan dari kubur mereka untuk menghadap kepada Tuhannya. dan datanglah Tuhanmu. Al-Fajr 22 Yakni untuk memutuskan peradilan dengan hukum-Nya di antara makhluk-Nya. Demikian itu terjadi setelah mereka memohon syafaat kepada Allah subhanahu wa ta’ala melalui penghulu anak Adam secara mutlak, yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebelumnya mereka meminta hal ini kepada para rasul dari kalangan ulul azmi seorang demi seorang, tetapi masing-masing dari mereka hanya menjawab, “Aku bukanlah orang yang berhak untuk mendapatkannya.” hingga sampailah giliran mereka untuk meminta kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam Maka beliau bersabda Akulah yang akan memintakannya, akulah yang akan memintakannya. Maka pergilah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan meminta syafaat kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk segera datang guna memutuskan peradilan. Dan Allah subhanahu wa ta’ala memberinya syafaat dengan meluluskan permintaanya; peristiwa ini merupakan permulaan dari berbagai syafaat berikutnya. Inilah yang disebutkan dengan maqamul mahmud kedudukan yang terpuji. sebagaimana yang telah dijelaskan dalam tafsir surat Al-lsra. Lalu datanglah Allah subhanahu wa ta’ala untuk memutuskan peradilan sebagaimana yang dikehendaki-Nya, sedangkan para malaikat datang di hadapan-Nya bersaf-saf Firman Allah subhanahu wa ta’ala dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam, Al-Fajr 23 Imam Muslim ibnul Hajjaj telah mengatakan di dalam kitab sahihnya, bahwa - “. telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Hafs ibnu Gayyas., telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Abul Ala ibnu Khalid Al-Kahili, dari Syaqiq, dari Abdullah Ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda Neraka Jahanam pada hari itu di datangkan dengan tujuh puluh ribu kendali yang masing-masing kendali dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat yang menariknya. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Abdullah ibnu Abdur Rahman Ad-Darimi, dari Umar ibnu hafs dengan sanad yang sama. Imam At-Tirmidzi telah meriwayatkannya pula dari Abdu ibnu Humaid, dari Abu Amir, dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Al-Aia ibnu Khalid, dari Syaqiq ibnu Salamah alias Abu Wa-il, dari Abdullah ibnu Mas’ud dan disebutkan hanya sebagai perkataan Ibnu Mas’ud dan tidak me-rafa’-kannya sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Al-Hasan ibnu Arafah, dari Marwan ibnu Mu’awiyah Al-Fazzari, dari Al-Ala ibnu Khalid. dari Syaqiq, dari Abdullah sebagai perkataan Abdullah. Firman Allah subhanahu wa ta’ala dan pada hari itu ingatlah manusia. Al-Fajr 23 Yakni teringat akan semua amal perbuatannya di masa lalu, baik yang telah lama maupun yang baru. akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Al-Fajr 23 Maksudnya tiada manfaatnya lagi baginya mengingat itu. Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan amal saleh untuk hidupku ini. Al-Fajr 24 Yaitu dia menyesali perbuatan-perbuatan durhaka yang telah dikerjakannya di masa lalu jika dia orang yang durhaka, Dan dia berharap seandainya dia dahulu menambah amal ketaatan jika dia adalah orang yang taat di masa lalunya. Imam Ahmad sehubungan dengan hal ini mengatakan, telah menceritakan kepada kami, Ali ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mubarak, telah menceritakan kepada kami Saur ibnu Yazid, dari Khalid ibnu Ma’dan, dari Jubair ibnu Nafir, dari Muhammad ibnu Umrah salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang mengatakan bahwa seandainya seseorang hamba sejak dilahirkan selalu hidup dalam amal ketaatan kepada Tuhannya sampai dia mati, niscaya di hari kiamat dia menganggap kecil amal perbuatannya, dan niscaya dia menginginkan seandainya dia dikembalikan ke dunia untuk melakukan ketaatan yang sama, agar pahalanya bertambah. Firman Allah subhanahu wa ta’ala Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya. Al-Fajr 25 Yakni tiada seorang pun yang lebih keras siksaannya terhadap orang yang durhaka kepadanya pada hari itu selain Allah subhanahu wa ta’ala terhadap orang yang durhaka kepada-Nya. dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatannya. Al-Fajr 26 Artinya tiada seorang pun yang lebih keras ikatannya dan pukulannya daripada ikatan dan pukulan Malaikat Zabaniyah juru siksa terhadap orang-orang yang kafir kepada Tuhan mereka. Hal ini hanyalah menyangkut orang-orang yang berdosa dan orang-orang yang aniaya. Adapun apa yang dialami oleh jiwa yang suci lagi tenang yang selalu tetap tunduk patuh kepada kebenaran, maka dikatakan kepadanya Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu. Al-Fajr 27-28 Yaitu ke sisi-Nya, ke pahala-Nya, dan kepada apa yang telah disediakan oleh-Nya bagi hamba-hamba-Nya di dalam surga-Nya. dengan hati yang puas lagi diridai. Al-Fajr28 Yakni hati yang puas karena mendapat rida dari Allah subhanahu wa ta’ala Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Al-Fajr 29 Maksudnya, ke dalam golongan mereka yang diridai. dan masuklah ke dalam surga-Ku. Al-Fajr 30 Hal ini dikatakan kepada yang bersangkutan manakala dia menjelang ajalnya dan juga disaat hari kiamat. Sebagaimana para malaikat menyampaikan kepadanya berita gembira ini di saat ia menjelang ajalnya dan di saat ia dibangkitkan dari kuburnya. Kemudian ulama tafsir berbeda pendapat tentang siapa yang melatar belakangi turunnya ayat ini. Maka menurut riwayat Adh-Dhahhak, dari Ibnu Abbas, ayat ini diturunkan berkenaan dengan sahabat Usman ibnu Affan. Dan menurut riwayat yang bersumberkan dari Buraidah ibnul Hasib, ayat ini diturunkan berkenaan dengan Hamzah ibnu Abdul Muttalib Al-Aufi telah meriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa dikatakan kepada arwah yang tenang di hari kiamat Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu. Al-fajr 27-28 Maksudnya kepada temanmu masing-masing, yakni badannya masing-masing yang telah dihuninya ketika di dunia. dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Al-Fajr 28 Diriwayatkan pula darinya bahwa dia membaca ayat ini dengan bacaan berikut Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. Al-Fajr 29-30 Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah dan Al-Kalbi, dan pendapat ini dipilih oleh ibnu Jarir, tetapi pendapat ini gharib. Dan pendapat yang paling jelas kuat adalah yang pertama karena ada firman Allah subhanahu wa ta’ala yang menyebutkan kemudian mereka hamba Allah dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Al-An’am 62 Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala Dan sesungguhnya kita kembali kepada Allah. Al-Mumin 43 Yakni kembali kepada hukum-Nya dan berdiri di hadapan-Nya. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdur Rahman ibnu Abdullah Ad-Dusytuki. telah menceritakan kepadaku ayahku, dari ayahnya, dari Asy’as., dari Ja’far, dari Said ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai -Nya. Al-Fajr 27-28 Bahwa ayat ini diturunkan ketika Abu Bakar sedang duduk dihadapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, alangkah baiknya hal ini.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab Ingatlah, sesungguhnya hal itu akan dikatakan kepadamu. Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Ibnu Yaman, dari Asy’as., dari Sa’id ibnu Jubair yang mengatakan bahwa ia membaca firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut ini di hadapan nabi shallallahu alaihi wa sallam Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmn dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Al-Fajr 27-28 Maka Abu Bakar berkata, bahwa sesungguhnya hal itu benar-benar baik. Maka nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya Ingatlah sesungguhnya malaikat akan mengatakan hal itu kepadamu di saat engkau meninggal Hal yang sama telah diriwayatkan oleh ibnu Jarir dari Abu Kuraib, dari ibnu Yaman dengan sanad yang sama. Dan hadits ini bepredikat mursal lagi hasan. Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan pula kepada kami Al-Hasan ibnu Arafah, telah menceritakan kepada kami Marwan ibnu Syuja’ Al-Jazari, dari Salim Al-Aftas, dari Sa’id ibnu Jubair yang mengatakan bahwa ketika Ibnu Abbas meninggal dunia di Taif, datanglah suatu makhluk yang terbang yang tidak pernah terlihat sebelumnya berbentuk seperti Ibnu Abbas . Lalu makhluk yang terbang itu masuk ke dalam katilnya dan tidak pernah kelihatan lagi keluar dari padanya. Dan ketika jenazah Ibnu Abbas diletakkan di dalam liang lahatnya, maka terdengarlah ada yang membaca ayat berikut di pinggir kuburnya tanpa ada yang mengetahui siapa yang membacanya, yaitu firman-Nya Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Kii, dan masuklah ke dalam surga-Ku. Al-Fajr 27-30 Imam Ath-Thabarani meriwayatkannya dari Abdullah ibnu Ahmad, dari ayahnya, dari Marwan ibnu Syuja’, dari Salim ibnu Ajlan Al-Aftas dengan sanad yang sama, lalu disebutkan hal yang sama. Al-Hafidzh Muhammad ibnul Munzir Al-Harawi yang dikenal dengan Basyukr telah menyebutkan di dalam Kitabul Aja’ib berikut sanadnya dari Qabbas ibnu Razin alias Abu Hasyim yang mengatakan, bahwa ia ditawan di negeri Romawi, lalu Raja Romawi mengumpulkan semua tawanan, dan ia menawarkan agamanya kepada kami, bahwa barangsiapa yang menolak maka akan dipenggal murtadlah ketiga orang dari kalangan mereka, lalu datanglah orang yang ke empat; setelah ditawarkan kepadanya untuk murtad, ia menolak, maka dipenggallah kepalanya, lalu dijatuhkan dilemparkan ke sebuah sungai di sana. Kemudian kepala orang itu pada mulanya tenggelam ke dalam air, tidak lama kemudian muncul mengambang dan ia memandang kepada ketiga orang temannya yang telah murtad itu dan mengatakan kepada mereka, bahwa wahai Fulan, Fulan dan Fulan, dengan menyebutkan nama-nama mereka satu per satu. Lalu ia melanjutkan, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman di dalam kitab-Nya Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. Al-Fajr 27-30 Kemudian kepala orang itu tenggelam kembali ke dalam air. Abu Hasyim melanjutkan kisahnya, bahwa pada saat itu juga hampir semua orang Nasrani masuk Islam, dan singgasana raja terjatuh; dan ketiga orang yang tadinya murtad bertobat, lalu kembali lagi kepada agama Islam. Abu Hasyim melanjutkan bahwa tidak lama kemudian datanglah tebusan para tawanan pasukan kaum muslim yang dikirim oleh khalifah Abu Ja’far Al-Mansur, sehingga kami pun bebas. Al-Hafidzh ibnu Asakir di dalam biografi Rawwahah binti Abu Amr Al-Auza’i, telah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa telah menceritakan kepadaku Sulaiman ibnu Habib Al-Muharibi, telah menceritakan kepadaku Abu Umamah, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada seorang lelaki Katakanlah, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau jiwa yang hanya tenang kepada Engkau, beriman kepada hari bersua dengan Engkau, dan rida dengan keputusan Engkau dan menerima dengan tulus pemberian Engkau. Kemudian Ibnu Asakir meriwayatkan dari Abu Sulaiman ibnu Wabar, bahwa ia telah mengatakan bahwa hadits Rawwahah ini adalah hadits yang tunggal seorang budak wanita. Demikian akhir tafsir surat Al-Fajr dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas limpahan karunia-Nya.” Sumber Yuk bagikan sebagai sedekah…
Dalamayat-ayat sebelumnya dijelaskan tentang celaan dan ancaman terhadap para pelaku maksiat. Ancaman itu benar-benar akan menjadi kenyataan ketika datang Hari Kiamat. Untuk lebih memperdalam tafsiran Surat Al-Fajr 27-30 di atas , maka pada postingan ini saya juga menampilkan sebuah artikel dari Harun Yahya yang termuat di Syaamil Qur'an Baixe fontes com um clique por US$19,95. Licenciado para uso comercial. Acesso instantâneo. Clique aqui para mais detalhes Pré-visualização Fontes Tamanho Ordenar Por Cor Do Fexto Fontes Caligrafia - Página 1 do 550 Remachine Script - em Escrita, Caligrafia, Chique Remachine Script - Måns Grebäck Motion Picture - em Caligrafia Motion Picture - Måns Grebäck Coneria Script - em Escrita, Caligrafia Coneria Script - Måns Grebäck Southern Aire - em Escrita, Caligrafia Southern Aire - Måns Grebäck Great Vibes - em Caligrafia Great Vibes - TypeSETit Admiration Pains - em Caligrafia, Pincel Admiration Pains - Jonathan S. Harris Art Brewery - em Manuscrita, Caligrafia, Pincel Art Brewery - Jonathan S. Harris Billion Stars - em Tatuagem, Caligrafia Billion Stars - Måns Grebäck Alex Brush - em Caligrafia Alex Brush - TypeSETit Magnolia - em Caligrafia Magnolia - Maelle Keita Fontes Caligrafia - Página 1 do 550
Tafsiral-Jalalain(Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran) Kami telah memudahkannya untuk dihafal dan Kami telah mempersiapkannya untuk mudah diingat (maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) yang mau mengambilnya sebagai pelajaran dan menghafalnya. Istifham di sini mengandung makna perintah yakni, hafalkanlah Alquran
يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُArab-Latin yā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innahArtinya Hai jiwa yang إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًArab-Latin irji'ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyahArtinya Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Tentang Surat al-Fajr Ayat 27-30Ditemukan bermacam penafsiran dari para mufassir mengenai kandungan surat al-fajr ayat 27-30, misalnya seperti tercantumKembalilah ke haribaan Rabbmu dengan hati yang rida dengan pahala yang sempurna yang kamu dapatkan, dan juga dalam keadaan diridai oleh-Nya karena perbuatan salehmu. Tafsir al-Mukhtashar“Kembalilah ke haribaan Tuhanmu dan muliakanlah Dia dengan meridhai imbalan dariNya, dan Allah akan meridhai amal shalihmu” Tafsir al-Wajizارْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas Puas dengan pahala yang Allah berikan kepadamu. مَّرْضِيَّةً lagi diridhai-Nya Diridhai di sisi-Nya. Zubdatut Tafsirفَٱدْخُلِى فِى عِبَٰدِىArab-Latin fadkhulī fī 'ibādīArtinya Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku yang saleh. Tafsir al-MukhtasharMasuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu yang dekat denganKu Tafsir al-Wajizفَادْخُلِى فِى عِبٰدِى Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku Yakni masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku yang shalih. Zubdatut Tafsirوَٱدْخُلِى جَنَّتِىArab-Latin wadkhulī jannatīArtinya masuklah ke dalam bersama mereka ke dalam surga-Ku yang Aku siapkan untuk mereka.” Tafsir al-MukhtasharMasuklah ke dalam surgaKu yang sangat luas bersama mereka. Ibnu Abu Hatim dari Buraidah tentang firmanNya {Ya Ayyatuhan Nafsu} [27] berkata “Ayat ini diturunkan untuk Hamzah” sedangkan Ibnu Abbas berkata ”Ayat ini diturunkan untuk Utsman ketika membeli sumur Ruma untuk memberi minum orang-orang muslim” Tafsir al-Wajizوَادْخُلِى جَنَّتِى masuklah ke dalam surga-Ku Yakni masuklah bersama mereka. Ini merupakan kemuliaan yang tidak ada tandingannya. Zubdatut Tafsir Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah variasi penafsiran dari banyak ahli tafsir berkaitan kandungan dan arti surat al-fajr ayat 27-30 arab, latin, artinya, moga-moga membawa faidah untuk ummat. Support usaha kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Cukup Sering Dibaca Ada ratusan konten yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat Al-Qamar 49, Al-Jin, Al-Hadid 20, Al-Isra 25, Al-Ma’idah 8, At-Thalaq. Termasuk Ali Imran 97, Tentang Al-Quran, Ad-Dukhan, Al-Baqarah 45, Ali Imran 139, Al-Baqarah 43. Al-Qamar 49Al-JinAl-Hadid 20Al-Isra 25Al-Ma’idah 8At-ThalaqAli Imran 97Tentang Al-QuranAd-DukhanAl-Baqarah 45Ali Imran 139Al-Baqarah 43 Pencarian ... Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr [89]: 27-30) Jiwa- jiwa yang ketika lahir suci, bersih tak bernoda, kini mulai tampak ‎kotor penuh noda dan dosa. Kondisi ini terus berlanjut sepanjang hayat, ‎hingga ajal menjemput kita.
PERTANYAAN Assalaamu alaikum. Ustadz wal ustadzah, mohon pencerahannya, siapakah yang dimaksud oleh Allah dalam suroh Al-Fajr ayat 27 sampai 30 ? Alak Mandailing Nasution. JAWABAN Wa alaikumus salaam warohmatulloh. Berikut teks Surat al fajr ayat 27-30 يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠﴾ Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. Dalam kitab tafsir ibnu katsir dijelaskan Dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah " Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku " Ibnu abbas berkata ayat tersebut turun dan Abu bakar sedang duduk kemudian berkata " wahai Rasululloh, betapa indahnya ini ?", kemudian Rasul bersabda " adapun ayat ini akan dikatakan kepadamu " HR Ibnu abi hatim . Dari said bin jubair berkata " aku membaca disamping Nabi shollallohu alaihi wasallam ayat " Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku " kemudian abu bakar berkata " sesungguhnya ayat ini indah "kemudian Nabi shollallohu alaihi wasallam berkata kepadanya " sesungguhnya malaikat akan mengatakan ayat ini kepadamu ketika kematian " HR Ibnu abi hatim dan Ibnu jarir, mursal jayyid. Dari said bin jubair berkata Ibnu abbas wafat di taif, kemudian datang seekor burung yang tidak diketahui bentuknya lalu masuk kedalam kerandanya, kemudian burung tsb tidak ada kelihatan keluar ketika dikebumikan, ada yang membaca ayat ini disamping kubur tapi tidak dketahui siapa yang membacanya " Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku " Riwayat Ibnu abi hatim dan At Tabrani. Dari qubat bin ruzain abi hasyim berkata " aku ditawan di negara romawi, kami dikumpulkan oleh sang raja romawi dan dia menawarkan agamanya kepada kami, barang siapa menolak maka dipancung, ada tiga orang yang murtad kemudian orang ke empat tidak mau masuk keagama sang raja dan akhirnya dipancung dan kepalanya dibuang di sungai daerah tersebut tenggelam kemudian terapung di atas air sambil melihat ke tiga orang yang murtad tadi dan berkata " Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku "kemdian kepala tersebut tenggelam kedalam saja orang-orang nasrani masuk islam dan singgasana sang raja orang tadi kembali masuk islam, lalu datanglah tebusan dari kholifah Ja'far al mansur dan kami selamat. Wallohu a'lam bis showab. - kitab tafsir ibnu katsir 8/401 وقال ابن أبي حاتم حدثنا علي بن الحسين ، حدثنا أحمد بن عبد الرحمن بن عبد الله الدشتكي ، حدثنا أبي ، عن أبيه ، عن أشعث ، عن جعفر ، عن سعيد بن جبير ، عن ابن عباس في قوله يا أيتها النفس المطمئنة ارجعي إلى ربك راضية مرضية قال نزلت وأبو بكر جالس ، فقال يا رسول الله ، ما أحسن هذا . فقال " أما إنه سيقال لك هذا " . ثم قال حدثنا أبو سعيد الأشج ، حدثنا ابن يمان ، عن أشعث ، عن سعيد بن جبير قال قرأت عند النبي - صلى الله عليه وسلم - يا أيتها النفس المطمئنة ارجعي إلى ربك راضية مرضية فقال أبو بكر ، رضي الله عنه إن هذا حسن . فقال له النبي - صلى الله عليه وسلم - " أما إن الملك سيقول لك هذا عند الموت " . وكذا رواه ابن جرير ، عن أبي كريب ، عن ابن يمان ، به . وهذا مرسل حسن . ثم قال ابن أبي حاتم وحدثنا الحسن بن عرفة ، حدثنا مروان بن شجاع الجزري ، عن سالم الأفطس ، عن سعيد بن جبير قال مات ابن عباس بالطائف ، فجاء طير لم ير على خلقه فدخل نعشه ، ثم لم ير خارجا منه فلما دفن تليت هذه الآية على شفير القبر ، ما يدرى من تلاها يا أيتها النفس المطمئنة ارجعي إلى ربك راضية مرضية فادخلي في عبادي وادخلي جنتي . رواه الطبراني عن عبد الله بن أحمد عن أبيه ، عن مروان بن شجاع ، عن سالم بن عجلان الأفطس ، به فذكره . وقد ذكر الحافظ محمد بن المنذر الهروي - المعروف بشكر - في كتاب " العجائب " بسنده عن قباث بن رزين أبي هاشم قال أسرت في بلاد الروم ، فجمعنا الملك وعرض علينا دينه ، على أن من امتنع ضربت عنقه . فارتد ثلاثة ، وجاء الرابع فامتنع ، فضربت عنقه ، وألقي رأسه في نهر هناك ، فرسب في الماء ثم طفا على وجه الماء ، ونظر إلى أولئك الثلاثة فقال يا فلان ، ويا فلان ، ويا فلان - يناديهم بأسمائهم - قال الله تعالى في كتابه يا أيتها النفس المطمئنة ارجعي إلى ربك راضية مرضية فادخلي في عبادي وادخلي جنتي ثم غاص في الماء ، [ قال ] فكادت النصارى أن يسلموا ، ووقع سرير الملك ، ورجع أولئك الثلاثة إلى الإسلام . قال وجاء الفداء من عند الخليفة أبي جعفر المنصور فخلصنا . LINK DISKUSI
Menurut suatu qiraat pada keempat Fi'il tadi, yaitu Laa Tukrimuuna, Laa Tahaadhdhuuna, Ta'kuluuna, dan Tuhibbuuna, dibaca Laa Yukrimuuna, Laa Yahaadhdhuuna, Ya'kuluuna, dan Yuhibbuuna. Makna ayat-ayat di atas berdasarkan bacaan pertama.
A palavra “caligrafia” deriva do grego, que significa “escrita bela”. A caligrafia, ou a arte da escrita elaborada, tem centenas de anos de história e desenvolvimento. Eles são de estética, refinamento, criatividade e pura beleza. Para diferentes escritas, como a chinesa ou a árabe, por exemplo, foram criadas formas próprias de caligrafia. No entanto, tanto a caligrafia ocidental quanto a chinesa e a árabe, têm regras e formas rigorosas com uma ordem geométrica de alinhamento na página, com cada caractere com uma ordem de traços precisa. Fontes de caligrafia são largamente usadas em convites de casamento, convites de eventos, criação de logotipos originais, arte religiosa, filmes, TV, etc. A Burgues Script, criada por Alejandro Paul, é uma família de fontes típica do estilo de caligrafia. De acordo com o designer, a fonte é uma ode ao calígrafo americano do final do século 19 Louis Madarasz, conhecido como “o mais habilidoso calígrafo que o mundo já conheceu”. Fonte Burgues Script de Alejandro Paul Para baixar fontes de caligrafia gratuitas, você pode dar uma olhada na nossa coleção de fontes gratuitas, que oferece mais de fontes em diversas categorias. Não quer baixar as fontes? Você pode usar as ferramentas abaixo para converter seus textos inseridos em imagens ou logotipos online. Para baixar a imagem que você criou, apenas clique na imagem e salve, ou você pode clicar no botão “INCORPORAR” para obter links e incorporar imagens em páginas da internet ou blogs. INSIRA O TAMANHO DA FONTE SELECIONE UM EFEITOSELECIONE UM CONTORNOSELECIONE UM PREENCHIMENTO Talvez você goste deConfira nossas fontes gratuitas abaixo, baixe ou crie imagens e logotipos com elas. Você pode clicar aqui para ver outro conjunto de fontes.
Surat Al Fajr ayat 27 (ist) Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Arti Tabayyun dan Pentingnya Tabayyun, Inilah Bahayanya Meninggalkan Tabayyun! Ibnu Katsir menyatakan bahwa ayat ini menerangkan tentang jiwa yang tenang yang diseru oleh Allah dan akan ditunaikan janji pada mereka untuk masuk surga.
89-surah al-fajr-27-30 - YouTube Kutipan Qur’an - Al-Fajr, Ayat 27-30 - Cerita Motivasi Ulama ![Surah al Fajr, verses 27-30] Citation, Calligraphie, Islam] Surah al Fajr, verses 27-30] Citation, Calligraphie, Islam Personalized ID - [Al Fajr 27-28]… Facebook — ▶️Tafsir Al Fajr [89] ayat 27-28◀️ ㅤㅤ Dalam… TAQWA KEPADA ALLAH Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, - ppt download Semoga kita semua mendengar ucapan ini di Akhirat kelak. Allahumma Aamiin 🌹🌹🌹 Al Quran Surah Fajr 27-30 Tuhan, Perbaikan diri, Bijak Battousai 🍤 on Twitter “Ayat ni selalu tersenyum kalau baca 😂… " Daily Quran Recitation Surah Al-Fajr 27-30 - YouTube QS Al-fajr [89] 27-30. Wahai jiwa yang tenang! - YouTube Deristiana Dewata على تويتر “Pagi-pagi sudah dapat kiriman ini. - Ya Allah Ya Latif… Al-Fajr 89 ayat 27-30 Surah Al Fajr [89] - Transliteration and Translation - سورة الفجر Kaligrafi Surat Al Fajr Ayat 27 30 Free Islamic Calligraphy Al-Fajr 89, 27-30 Islamic calligraphy painting, Arabic calligraphy art, Printable islamic art Al Fajr 27-30 PDF ![Surah al Fajr, verses 27-30] May Image by AyeshAfzal] Surah al Fajr, verses 27-30] May Image by AyeshAfzal Surah Al-Fajr - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ… - Petugas Jenazah WI Gorontalo Facebook SalamDakwah Forum Pic Dakwah Golongan Yang Mendapatkan Kabar Gembira Ketika Ajal QS. Al Fajr 27-30 73 The Quran 8927-30 Surah al-Fajr Quranic Quotes Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Fajr 3 alqur’anmulia QS. Al-Fajr 1,2,3,…~ Betapa NikmatNya Tak Terhitung Touching! Surat Al Fajr Ayat 27 - 30 - YouTube Tafsir Surah Al-Fajr 27-30 – Salafy Islamic Calligraphy from the Quran Surah Al-Fajr 89, Verses 27-30. Stock Illustration - Illustration of moslem, coranny 129279344 Pin on Verses from the Holy Quran Al Fajr 27-30 - INFO KAMPUS DAN SUMBER REFERENSI KULIAH masden. deni_saputra_22 Twitter my precious moments, my thots, my world Ayat untuk menenangkan jiwa Tafsir Al-Fajr 27-30 Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Fajr alqur’anmulia BEAUTIFUL SURAH AL-FAJR AYAT 27-28 BY HANAN ATTAKI QURAN STOP - YouTube Siapakah an nafs al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30 Tafsir Surat Al-Fajr Ayat 27-30 Wahai Jiwa Yang Tenang ISLAM TIDAK MENGAJARKAN TINDAKAN TERORIS Pondok Tadabbur Jual Kaligrafi Alumunium Timbul QS Al Fajr Ayat 27-30 - Kota Bandung - Lidzikri Artlamp Tokopedia Bacaan Surat Al Fajr Juz Amma Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya - Halaman all - Siapakah an nafs al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30 Kaligrafi Alumunium Timbul QS Al Fajr Ayat 27-30 Shopee Indonesia Pertanggung Jawaban Jiwa Diakhirat PDF Surah Al Fajr ayat 28 [QS. 8928] » Tafsir Alquran Surah nomor 89 ayat 28 QS Al Fajr - Teks Bacaan Surat Al Fajr Arab Latin dan Terjemahnya Ceramah Terbaru Al-fajr+ayat+27-30 HUBUNGAN TAKDIR TUHAN DENGAN KEHENDAK MANUSIA Oleh Kelompok Surah Al-Fajr ayat 27-30 Menjadi Sambutan bagi Rabi’ah Al-Adawiyah – Jalan Sirah Kajian Ayat Al-Qur’an 6 Surat Al-Fajr 27-30 untukmu yang berjiwa tenang Begawan Ariyanta Surah Al Fajr Ayat 17-30, Arab, Terjemahan, Asbabun Nuzul dan Kandungan Surat Al Fajr Ayat 1 10 Terjemah Per Kata Surat Al-Fajr Ayat 1-30 - SAKARAN ![Day 27] Surah al-Fajr, Verse 27 [30 day memorization] islam] Day 27] Surah al-Fajr, Verse 27 [30 day memorization] islam √Tajwid Surat Al Fajr ayat 21-30 Siapakah an nafs al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30 syednaseer November 2011 Halaman Unduh untuk Surat Yasin Lengkap Format Gambar Jpg Ayat Quran Kutipan Bijak Kekuatan Doa Surah Al Fajr; Terjemahan, Tafsir dan Asbabun Nuzul - Butik Adinda - 🍁URUTAN🍁 Bagaimana urutan yang benar lihat QS. Al Fajr 27 -30 ? ☺️ Yukk tulis dikolom komentar zahirapusat zahirahijab zahiradress zahirageraipusat zahiragerai gamisazalea gamisbruklat gamisanina gamisarsyila … Al-Fajr Ayat 27-28 - YouTube KONSEP JIWA YANG TENANG DALAM SURAT AL-FAJR AYAT 27-30 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KESEHATAN MENTAL ANALISIS BIMBINGAN KONSELING Template Desain Cover Buku Yasin Free CDR dan PSD - Surah Al Fajr ayat 30 [QS. 8930] » Tafsir Alquran Surah nomor 89 ayat 30 Quranesia on Twitter “QS. Al Fajr 8915-16 quranesia quran indonesia Race to Jannah — racetojannah [Surah al Fajr, verses 27-30] … 89 Tafsir Surat Al-Fajr Ayat 21-30 - Tafsir Ibnu Katsir Terlengkap - Tafsir Ibnu Katsir Siapakah an nafs al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30 surat yasin - Arti Yaa Ayyatuhan Nafsul Muthmainnah, Panggilan Allah Jelang Sakratul Maut & Bangkit di Hari Kiamat - Al Furqan FM alfurqanfm cayote AHMAD BUDI CAHYONO , INILAH “SANG PAHLAWAN TANPA TANDA JASA” ITU Makna Nafs Muthmainnah dalam Surah Al Fajr Ayat 27 Studi Komparasi Muhammad Abduh dan Buya Hamka Al Fajr 27 30 With Al Fatihah by Baraja19 on DeviantArt Quran Whatsapp Status Surah 69 Al-Fajr Ayah 27-30 Omar Hisham al Arabi - YouTube AL QURAN SURAT AL FAJR Bukti Bahwa Allah SWT Sangat Menghargai Waktu Berikut ini Bunyi Bacaan dan Terjemahnya - Siapakah an nafs al-muthmainnah tafsir qs al-fajr ayat 27-30 Tafsir Surat Al-Fajr Bagian ke-2 - Kitab Tafsir Al-Muyassar Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. - Radio Rodja 756 AM Pemilik Jiwa yang Suci Lagi Tenang - TITIK TEMU SUFISME DAN PSIKOLOGI; KAJIAN ATAS QS. AL-FAJR 27-30 REVELATIA Jurnal Ilmu al-Qur`an dan Tafsir Surah Al Fajr ayat 19 [QS. 8919] » Tafsir Alquran Surah nomor 89 ayat 19 Al-Fajr Ayat 28… - Masjid Al Muhajirin Sekadau Facebook Al-Nafs Al-Mutmainnah dalam Al-Fajr/8927-30 Suatu Kajian Tafsir Tahlili - Repositori UIN Alauddin Makassar Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Fajr 1 alqur’anmulia Surat Al-Fajr – Tafsir Juz Amma Arti Yaa Ayyatuhan Nafsul Muthmainnah, Panggilan Allah Jelang Sakratul Maut & Bangkit di Hari Kiamat - Surah Al-Fajr ayat 27-30 - YouTube Ilmu tajwid al fajr ayat 21-30 plisee dijawab - Surat Al Fajr Ayat 1-30 Arab, Latin dan Arti Terjemahan Juz Amma Surah Al Fajr Ayat 1-10, Lengkap Arab, Latin, Terjemahan Serta Maknanya - Ringtimes Bali Islamic Art and Quotes — O Soul at Peace Originally found on lionofallah Konsep Jiwa yang Tenang dalam Surat Al Fajr 27-30 Perspektif Bimbingan Konseling Islam Anton Widodo Institut Agama Islam Neg Kutipan Qur’an - Al-Ma’arij, Ayat 19-22 - Cerita Motivasi Ulama BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah peneliti melakukan observasi dan menemukan data dilapangan tentang penelitian Persepsi Ulam Nafsul Mutmainnah Meaning kalamquran Instagram posts photos and videos - SURAH AL-FAJR-89 Makkah. 1 Section. 30 1-30 Surah Al Fajr ayat 25 [QS. 8925] » Tafsir Alquran Surah nomor 89 ayat 25 IPIJ - One Day One Juzuk 30 Surah Al-Fajr 27-30 [SIAPAKAH YANG DISEBUT NAFSUL-MUTHMAINNAH] Al-Quran sendiri menyebutkan tingkatan yang ditempuh oleh nafsu atau diri manusia. Pertama, Nafsul Ammarah’, yang selalu mendorong Surat Al-Fajr Arab, Latin dan Arti Terjemahan Indonesia - Surat Al-Fajr Arab, Latin, dan Terjemahan Arti AL-QURAN ONLINE Al-Nafs Al-Mutmainnah dalam Al-Fajr/8927-30 Suatu Kajian Tafsir Tahlili - Repositori UIN Alauddin Makassar Pin on Qur’an Reflections
Senin, 27 Des 2021 13:50 WIB. Ilustrasi surah Al Fajr ayat 1-30 beserta arti dan kandungannya. (Foto: AP Photo/Dar Yasin) Jakarta -. Menurut jumhur ulama, surah Al Fajr termasuk golongan surah Makkiyah sebagaimana yang diceritakan oleh ulama ahli tafsir Abu Hayyan dalam buku Al-Itqan fi Ulumil Qur'an: Samudra Ilmu-Ilmu al-Qur'an karya Imam
يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ Arab-Latin Yā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innahArtinya Hai jiwa yang tenang. Al-Fajr 26 ✵ Al-Fajr 28 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Fajr Ayat 27 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Fajr Ayat 27 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah mendalam dari ayat ini. Didapati bermacam penjabaran dari banyak mufassirun terkait makna surat Al-Fajr ayat 27, antara lain sebagaimana tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia27-30. Wahai jiwa yang tenang dengan zikir dan iman kepada Allah, dan juga tenang dengan apa yang Allah siapakan bagi orang orang yang beriman,yaitu nikmat surga, Pulanglah kepada tuhanmu dalam keadaan ridha dengan pemuliaan dari Allah kepadamu,dan Allah telah meridhaimu, Masuklah kedalam robongan hamba-hamba Allah yang shalih, Masuklah kedalam surgaku bersama mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram27. Adapun jiwa orang yang beriman, maka dikatakan kepadanya ketika mati dan pada hari Kiamat, “Wahai jiwa yang tenang dengan keimanan dan amal saleh!📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah27-30. Allah memberi kabar gembira bagi orang-orang beriman yang jiwa mereka merasa damai ketika menuju janji dan pertemuan dengan-Nya. jiwa-jiwa yang senantiasa bertaubat ini selalu yakni bahwa Allah adalah tuhan mereka dan selalu ridha atas ketetapan-Nya. Pada hari itu akan dikatakan kepada mereka “Kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha atas kemuliaan dan pahala yang kamu dapatkan.” Mereka telah mendapat apa yang telah mereka inginkan, dan mereka juga diridhai sehingga mereka mendapat tambahan kemuliaan dari Allah melebihi keridhaan mereka. Dan dikatakan kepada mereka “Dan masuklah, -hai jiwa yang tenang-, ke dalam golongan hamba-hamba-Ku yang shalih dan terpilih. Masuklah ke dalam surga di sisi Allah Yang Maha Kuasa.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah27. يٰٓأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ Hai jiwa yang tenang Yakni jiwa yang yakin dengan keimanan dan yang mengesakan Allah tanpa sedikitpun keraguan.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia27-29 1 . Barangsiapa yang tidak menentramkan hatinya di dunia dengan syari'at Allah dan ketaatan kepada-Nya, maka dia tidak akan merasakan ketentraman di akhirat, dan tidak pula akan mendengarkan panggilan yang agung dan mulia itu { يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ , ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً , فَادْخُلِي فِي عِبَادِي , وَادْخُلِي جَنَّتِي } , tenangkanlah hati di dunia, maka kamu akan merasakan ketenangan yang jauh lebih damai di akhirat nanti. 2 . { فَادْخُلِي فِي عِبَادِي , وَادْخُلِي جَنَّتِي } Perhatikan dua ayat ini, tahukan Anda rahasia dibalik didahulukannya ayat { فَادْخُلِي فِي عِبَادِي } sebelum ayat { وَادْخُلِي جَنَّتِي } , yaitu ketika di dunia Allah mengajak setiap jiwa untuk mendekatkan diri dan menghamba hanya kepada-Nya yang hal itu merupakan salah satu nikmat Allah yang paling besar atas hamba-hamba Nya, lalu bagiamana jika Allah mengajak hamba-Nya untuk masuk kedalam surga dengan jaminan segala kenikmatan yang jauh lebih besar.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah27. Dan dikatakan kepada jiwa yang telah mati “Wahai jiwa yang meyakini Allah, yang tenang karena selalu mengingatNya, dan ridha atas takdirNya”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Wahai jiwa yang tenang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H27-30. Sedangkan orang yang beriman kepada Allah dan merasa tenang dengan keimanan tersebut, serta membenarkan para rasulNya, maka dikatakan padanya, “Hai jiwa yang tenang,” dengan mengingat Allah dan damai pada cintaNya, yang matanya sejuk karena Allah, “kembalilah kepada Rabbmu,” yang merawatmu dengan nikmatNya dan menyempurnakan kebaikanNYa padamu hingga kau menjadi salah satu wali dan kekasihNya, “dengan hati yang puas lagi diridhaiNya,” yakni senang pada Allah dan pada pahala yang Allah memuliakan dirinya dengannya. Allah pun senang padanya. “Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu,” ini dialog dengan ruh pada Hari KIamat, pada saat digiring dan pada saat ajal menjelang.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSADan pada hari itu juga terdengarlah panggilan "waha jiwa yang tenang, jiwa yang lembut, jiwa yang tenang karena ketaannya kepada Allah, jiwa-jiwa yang tenag itu akan dipanggil pada hari kiamat untuk memuliakan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 HKemudian Allah menutup surat ini dengan kabar yang membahagiakan hati dan melapangkan dada, Allah berfirman يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ 27 ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً " Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya." ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ " Kembalilah kepada Tuhanmu " ucapan ini akan dikatakan kepada seorang mukmin ketika dicabut nyawa saat detik-detik terakhir di dunia. Akan dkatakan kepada ruhnya Keluarlah wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju rahmat Allah dan keridhoan. Ia akan akan senang dan bergembira, dan keluar dengan mudah dari jasad. Karena dia mendapatkan berita sesuatu yang lebih nikmat dari kenikmatan yang ada di dunia seluruhnya. Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda لَمَوْضِعُ سَوطِ أَحَدِكُمْ فِي الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَماَ فِيهَا "Tempat cemeti salah seorang dari kalian di surge lebih baik dari dunia dengan segala isinya"1 Cemeti seorang insan, tongkat yang pendek, tempat cemeti di surga lebih baik dari dunia dengan segala isinya. Bukan dunia anda sendiri saja, tapi dunia dari awal hingga akhir dengan segala kenikmatan, kepemilikan, kemewahan dan yang lainnya. Tempat cemeti lebih baik dari dunia dan seisinya, bagaiamana dengan orang yang melihat kerajaannya sejauh perjalanan dua tahun, dua tahun melihat yang terjauh sebagaimana melihat yang terdekat, kenikmatan yang tidak mungkin kita jangkau dengan jiwa dan gambaran kita, فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ " Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu bermacam-macam nikmat yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. "QS. As-Sajdah 17 النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ "Jiwa yang tenang" Maksudnya Yang beriman dan tenang, karena anda tidak akan mendapatkan jiwa yang lebih tenang dari jiwa seorang mukmin selamanya, seorang mukmin jiwanya baik dan tenang. Oleh karenanya Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam takjub kepada seorang mukmin, beliau bersabda عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ, إِنْ أَصَابَتْهُ شَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ "Alangkah menakjubkan perkara seorang mukmin, sungguh segala perkaranya baik, jika ia ditimpa keburukan ia bersabar, maka ini baik baginya, dan jika iamendapat kebaikan dia akan bersyukur, ini baik baginya"2 Ia tenang. Meridhai ketetapan dan taqdir Allah, tidak murka karena musibah-musibah dan tidak angkuh ketika mendapat kenikmatan-kenikmatan, tapi ia bersyukur saat memperoleh kenikmatan-kenikmatan, dan bersabaar saat mendapat bencana, sehingga anda mendapatinya tenang. Tetapi orang yang kafir, atau yang lemah imannya tidak akan tenang, jika musibah menimpanya ia akan berkeluh kesah dan murka, dan ia melihat dirinya merasa terzalimi oleh Allah wal-'iyadzu billah, sampai-sampai sebagian mereka bunuh diri dan tidak bersabar, tidak tenang, ia selalu gelisah, ia melihat kepada dirinya. Jika hartanya sedikit, keturunannya sedikit tidak punya istri, tidak ada yang melindungi, ia mengatakan saya tidak berada dalam kenikmatan, karena fulan punya harta, punya banyak istri, punya banyak anak, punya suku yang melindungi, sedangkan saya tidak punya apa-apa. Ia tidak melihat Allah telah memberikan nikmat kepadanya, karena kelemahan imannya, ia tidak tenang, ia salalu gelisah, oleh karenyana kita melihat saat ini banyak orang-orang pergi ke berbagai tempat, untuk menghifur diri mereka, dan menghilangkan rasa sakit dan lelah, teetapi itu semua tidak akan menghilangkannya melainkan keimanan, keimanan hakiki itulah yang akan mengantarkan kedalam ketenangan, maka jiwa yang tenang adalah jiwa yang beriman, beriman di dunia, aman dari azab Allah di hari kiamat. Sebagian salaf mengatakan ucapan yang menakjubkan "Seadainya para raja, dan anak-anak raja mengetahui ketentraman yang kita rasakan, pasti mereka menghukum kita dengan pedang karena sebab itu" apakah kalian melihat ada yang lebih banyak mendapatkan kenikmatan dunia dibanding dengan para raja dan anak-anak raja? Secara lahiriah tidak ada seorang pun yang lebih banyak kenikmatannya dibanding mereka, tetapi hati-hati mereka tidak seperti hati-hati orang yang beriman. Seorang mukmin yang tidak memiliki sesuatu kecuali baju tang ditambal, rumah gubuk yang melindunginya dari hujan dan terik matahari, tetapi dia beriman. Kenikmatan dunianya lebih utama daripada kenikpatan yang dimiliki para raja dan anak-anak raja, karena hati merekat disinari dengan cahaya Allah, cahaya keimanan. Inilah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, dipenjara dan disakiti karena Allah 'Azza Wa Jalla. Ketika dipenjara dan ditutup pintunya, beliau rahimahullaah mengatakan فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ "Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa."Al-Hadid 13 beliau mengatakan ini sebagai ungkapan senang atas nikmat dari Allah dan bukan karena berbangga, kemudian mengatakan "Apakah yang dilakukan musuh-musuhku kepadaku?-apapun yang mereka lakukan kepadaku tetap surgaku berada di hatiku – maksudnya Keimanan, ilmu dan keyakinan, dan sungguh pemenjaraanku ini adalah penyendirian dengan Allah, dan diasingkannya diriku jika beliau diasingkan adalah rekreasi dan jika aku dibunuh maka ini adalah syahadah mati syahid" Inilah keyakianan yang teguh, inilah ketenangan sebenarnya. Manusia yang dipenjara, ia berfikir bagaimana masa depanku, bagaimana masa depan anak-anak dan keluargaku, juga kaumku, sedangkan syaikhul Islam mengatakan surgaku terletak di hatiku, beliau benar. Mungkin inilah rahasia dalam firman-Nya Tabaaraka Wa Ta'aala لَا يَذُوقُونَ فِيهَا الْمَوْتَ إِلَّا الْمَوْتَةَ الْأُولَى "mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia." Ad-Dukhan 56 Maksudnya Di surga, mereka tidak akan merasakan kematian kecuali kematian yang pertama di dunia. Dan diketahui bahwa di surge tidak ada kematian pertama, atau kedua, tetapi di saat kenikmatan di hati terbentang sejak berada di dunia sampai masuk surge, maka seakan-akan dunia dan akhirat semuanya menjadi surge, dan tidak ada kematian kecuali sekali saja. رَاضِيَةً ridha dengan apa yang telah Allah berikan berupa kenikmatan, dan مَرْضِيَّةً diridhai di sisi Allah 'Azza Wa Jalla, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا "Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap limpahan rahmat Nya."Al-Mujadalah 22 1 Dikeluarkan Bukhari 6415 dari hadits Sahl Bin Sa'ad radhiyallaahu 'anhu 2 Dikeluarkan Muslim 2999 dari hadits Shuhaib Bin Sinan radhiyallaaahu 'anhu📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Fajr ayat 27 27-28. Kemudian Allah memerintahkan jiwa manusia yang suci, bersih, tenang dengan janji Allah untuk kembali kepada Rabbnya dengan kondisi ridha dengan sumpah Allah baginya berupa balasan dan pahala, dan ia diridhai oleh-Nya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, orang mukmin. Ia tenang kepada dzikrullah dan tenang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Fajr Ayat 27Allah berfirman kepada manusia yang beriman dan beramal saleh, 'wahai jiwa yang tenang, tenteram, damai, dan tidak takut apa pun serta tidak merasa sedih karena apa pun. 28. Kembalilah kepada tuhanmu yang telah menciptakanmu dan mendidikmu, dengan hati yang rida atas pahala dan nikmat yang Allah siapkan untukmu, dan di ridai-Nya karena Allah telah menerima amalan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian berbagai penafsiran dari berbagai ahli tafsir terkait makna dan arti surat Al-Fajr ayat 27 arab-latin dan artinya, semoga bermanfaat untuk kita bersama. Bantulah perjuangan kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Banyak Dilihat Kaji banyak topik yang banyak dilihat, seperti surat/ayat Al-Isra 25, Tentang Al-Quran, Al-Qamar 49, Al-Baqarah 43, Al-Hadid 20, Ad-Dukhan. Ada pula Ali Imran 97, At-Thalaq, Al-Baqarah 45, Al-Jin, Al-Ma’idah 8, Ali Imran 139. Al-Isra 25Tentang Al-QuranAl-Qamar 49Al-Baqarah 43Al-Hadid 20Ad-DukhanAli Imran 97At-ThalaqAl-Baqarah 45Al-JinAl-Ma’idah 8Ali Imran 139 Pencarian ... Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
.
  • y6eegw64mc.pages.dev/821
  • y6eegw64mc.pages.dev/153
  • y6eegw64mc.pages.dev/289
  • y6eegw64mc.pages.dev/275
  • y6eegw64mc.pages.dev/70
  • y6eegw64mc.pages.dev/792
  • y6eegw64mc.pages.dev/718
  • y6eegw64mc.pages.dev/270
  • y6eegw64mc.pages.dev/347
  • y6eegw64mc.pages.dev/455
  • y6eegw64mc.pages.dev/10
  • y6eegw64mc.pages.dev/288
  • y6eegw64mc.pages.dev/687
  • y6eegw64mc.pages.dev/948
  • y6eegw64mc.pages.dev/414
  • kaligrafi surat al fajr ayat 27 30