“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘azza wa jall, melainkan Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.” (HR. Waki’ dalam “Az-Zuhd” 2/68/2, Ahmad 5/363, Al-Qudho’i dalam “Musnad Asy-Syihab” 1135) BACA JUGA: Kaitan Rezeki dengan Ibadah kepada Allah Ta’ala
MAKNA DAN HAKIKAT IBADAH Pengertian ibadah Yang berhak disembah hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, dan ibadah digunakan atas dua hal; Pertama : Menyembah, yaitu merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya karena rasa cinta dan mengagungkan-Nya. Kedua : Yang disembah dengannya, yaitu meliputi segala sesuatu yang
Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud) “Apabila Allah menurunkan adzab kepada sekelompok kaum, maka adzab itu akan menimpa orang-orang yang berada di dalamnya. Al-Hasan berkata, "Tidak ada sesuatu yang dapat dipersembahkan oleh seorang hamba kepada Tuhannya yang lebih baik daripada meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT." Sebetulnya, riwayat yang menyebutkan keutamaan meninggalkan hal-hal yang haram atas perbuatan ketaatan hanyalah dimaksudkan dalam ketaatan untuk perkara-perkara yang sunnah. Syaikh As-Sa’di menyatakan, “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah ganti dengan yang lebih baik. Siapa yang tundukkan pandangannya dari yang haram, maka Allah akan memberikan cahaya pada penglihatannya.” (Tafsir As-Sa’di, hlm. 596) Barangsiapa mengusahakan agar orang lain mendapatkan kebaikan,maka dia mendapatkan karena syafatnya tersebut bagian dari pahala. Dan barangsiapa berusaha kuat untuk menyebarkan keburukan kepada orang lain,niscaya dia mendapatkan bagian tanggungan kesalahan dan dosa.Dan allah atas segala sesuatu maha mengawasi lagi maha memelihara.
“Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna”, maksudnya jika meninggalkan kejelekan karena Allah. Baca Juga: Hadits Arbain #27: Minta Fatwa pada Hati tentang Kebaikan dan Dosa. Faedah hadits: Kebaikan itu ada empat tingkatan:
“Barang siapa yang meninggalkan shalat karena sengaja, maka sungguh ia telah kafir secara tegas.” Man taroka tsalasa jumu'atin min ghairi udzurin kutiba minal munafiqiin artinya: barang siapa yang meninggalkan sholat jumat 3kali tanpa alasan yang jelas maka ia ditetapkan sebagai orang munafik
Surat Al-Baqarah Ayat 158. ۞ إِنَّ ٱلصَّفَا وَٱلْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ ٱللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ ٱلْبَيْتَ أَوِ ٱعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا
.
  • y6eegw64mc.pages.dev/371
  • y6eegw64mc.pages.dev/933
  • y6eegw64mc.pages.dev/805
  • y6eegw64mc.pages.dev/758
  • y6eegw64mc.pages.dev/18
  • y6eegw64mc.pages.dev/496
  • y6eegw64mc.pages.dev/692
  • y6eegw64mc.pages.dev/864
  • y6eegw64mc.pages.dev/967
  • y6eegw64mc.pages.dev/365
  • y6eegw64mc.pages.dev/18
  • y6eegw64mc.pages.dev/654
  • y6eegw64mc.pages.dev/987
  • y6eegw64mc.pages.dev/324
  • y6eegw64mc.pages.dev/415
  • barangsiapa meninggalkan sesuatu karena allah